Kementerian Pertanian mengklaim capaian sektor pertanian pada triwulan II 2018 bisa berkontibusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karenanya, Kementerian Pertanian terus mendorong tren positif ini sehingga bisa menstabilkan pasokan pangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini.
Adapun beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian salah satunya adalah meningkatkan produksi gula dalam negri guna mengurangi impor. Dalam mengatasi hal ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membuat gebrakan, berupaya mendorong ekspor dan investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya yang dibuat dengan membuka investasi sebesar-besarnya, Menteri Pertanian berencana membangun pabrik gula dengan nilai investasi sebesar Rp 41,44 triliun di enam titik lokasi. Dengan pembangunan tersebut, Kementan menargetkan target produksi gula di tahun 2019 bisa mencapai 3,8 juta ton.
“Kita akan bangun di enam lokasi yang terletak di Bombana, Lamongan, Sumba Timur, Sumbawa, Lampung dan Ogan Komelir Ilir,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Rabu (12/9/2018).
Menteri Pertanian mengungkapkan, sejauh ini sudah ada 17 investor yang tertarik untuk ikut mendirikan pabrik di enam lokasi tersebut. Meski demikian, dirinya tidak menyebutkan investor-investor mana saja yang tertarik dalam pembangunan pabrik gula itu.
Terlebih, kata Amran dengan adanya rencana pembangunan pabrik itu ndonesia dapat memenuhi kebutuhan gula dan berhenti mengimpor gula pada 2020.
Amran menambahkan kerja sama dengan ini juga sebagai langkah konkret dan masif menggerakan ekspor dan investasi untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Ini diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan gula dan berhenti mengimpor gula pada 2020 dan mempercepat pencapaian target swasembada guna industri paling lambat 2024.
Sumber : liputan6.com